Sunday, November 25, 2007

PERANGKAP TIKUS

Sepasang suami dan isteri petani pulang kerumah setelah berbelanja.
Ketika mereka membuka barang belanjaan, seekor tikus memperhatikan
gelagat sambil menggumam "hmmm...makanan apa lagi yang dibawa mereka
dari pasar??"

Ternyata yang dibeli oleh petani hari adalah rerangkap tikus.
Sang tikus naik panic bukan kepalang.

Ia bergegas lari ke sarang dan bertempik, " Ada perangkap tikus di
rumah....di rumah sekarang ada perangkap tikus...."

Ia pun mengadu kepada ayam dan berteriak, " Ada perangkat tikus !"
Sang Ayam berkata, " Tuan Tikus ! Aku turut bersedih tapi ia tak ada
kena-mengena dengan aku."

Sang Tikus lalu pergi menemui seekor Kambing sambil berteriak seperti
tadi.

Sang Kambing pun jawab selamba, "Aku pun turut bersimpati.. .tapi tidak
ada yang boleh aku buat. Lagi pun tak tak ada kena-mengena dengan aku. "

Tikus lalu menemui Sapi. Ia mendapat jawaban sama. " Maafkan aku. Tapi
perangkap tikus tidak berbahaya buat aku sama sekali. Tak kanlah sebesar
aku ni boleh masuk perangkap tikus. "

Dengan rasa kecewa ia pun berlari ke hutan menemui Ular. Sang ular
berkata " Eleh engkau ni...Perangkap Tikus yang sekecil tak kan la nak
membahayakan aku."


Akhirnya Sang Tikus kembali kerumah dengan pasrah kerana mengetahui ia
akan menghadapi bahaya seorang diri.
Suatu malam, pemilik rumah terbangun mendengar suara berdetak perangkap
tikusnya berbunyi menandakan umpan dah mengena. Ketika melihat perangkap
tikusnya, ternyata seekor ular berbisa yang jadi mangsa. Buntut ular
yang terperangkap membuat ular semakin ganas dan menyerang isteri
pemilik rumah.


Walaupun si Suami sempat membunuh ular berbisa tersebut, isterinya tidak
sempat diselamatkan.
Si suami pun membawa isterinya kerumah sakit. Beberapa hari kemudian
isterinya sudah boleh pulang namun tetap sahaja demam.

Isterinya lalu minta dibuatkan sup cakar ayam oleh suaminya kerana
percaya sup cakar ayam boleh mengurangkan demam. Tanpa berfikir panjang
si Suami pun dengan segera menyembelih ayamnya untuk dapat cakar buat
sup.


Beberapa hari kemudian sakitnya tidak kunjung reda. Seorang teman
menyarankan untuk makan hati kambing. Ia lalu menyembelih kambingnya
untuk mengambil hatinya.Masih juga isterinya tidak sembuh-sembuh dan
akhirnya meninggal dunia. Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un.

Banyak sungguh orang datang melawat jenazahnya. Kerana rasa sayang suami
pada isterinya, tak sampai hati pula dia melihat orang ramai tak dijamu
apa-apa. Tanpa berfikir panjang dia pun menyembelih sapinya untuk
memberi makan orang-orang yang berziarah.

Dari kejauhan...Sang Tikus menatap dengan penuh kesedihan. Beberapa hari
kemudian ia melihat Perangkap Tikus tersebut sudah tidak digunakan lagi.

SUATU HARI....KETIKA ANDA MENDENGAR SESEORANG DALAM KESUSAHAN DAN
MENGIRA ITU BUKAN URUSAN ANDA...PIKIRKANLAH SEKALI LAGI.

No comments: